Sabtu, 28 April 2012

Racunkah untuk sikecil . . . ???



Racunkah untuk sikecil . . . ???

            Gulali,es segala rasa dan rupa,coklat  berbagai bentuk,semua snack makanan ringan,jajan yang menarik dan menggoda, ini semua terjual disekolah mereka. Tanpa memikir ada pengawet,pewarna atau formalin sekalipun anak-anak melahapnya dengan penuh semangat.
Setiap hari anak-anak berangkat sekolah dan sebagai ibu tentu tidak mungkin bisa selalu membuntutinya. Meskipun bekal makanan steril  telah tertata rapi dalam tas mereka. Anak-anak tidak seperti orang dewasa yang  memikirkan hasil akhirnya/akibatnya,yang ada dipikirannya adalah bisa puas makan enak merasakan cemilan apa yang ia suka.
            Seorang ibu hanya bisa cemas,takut,kwatir bukan ……….? Menurut saya ada cara mudah,enak,praktis. Anda boleh  mencobanya boleh juga tidak,nggak wajib kok hhhehehe …
Sebenarnya kita hidup didunia ini hanya sebagai wayang  dan Allah adalah dalangnya. Kita cangkir dan Allah yang memilikinya,air apapun yang akan dituang,sicangkir nggak akan berontak bukan ? kopi,the,jus,susu,apapun dech, pasti diterima si cangkir.
Mudah saja dalam mengatasi hidup ini,anak-anak pengen jajan ini itu lepaskan saja,duduk tenang dirumah,anak sekolah dikasih uang saku,mau jajan apapun itu terserah mereka,yang harus anda batasi adalah jumlah nominalnya saja,agar anak tidak terlalu boros,belajar hemat sejak dini J…….
Ajarkan juga pada mereka untuk selalu membaca BASMALAH sebelum makan. Karna inilah kunci / inti pembicaraan saya.
            Nabi Muhammad SAW,memanglah uswatun hasanah,
Suatu hari nabi SAW diberi sepiring daging oleh orang kafir ,dengan membaca basmalah sebelumnya nabi SAW menikmati daging tersebut. Karna merasa cukup beliau letakkan dimeja  depan. Itulah salah satu kebiasaan nabi berhenti makan sebelum kenyang dan tidak makan sebelum lapar. Daging itu dibiarkan terbuka,tergeletak begitu saja diatas meja , nabi berjalan kebelakang dan daging itu pun disantap habis oleh tikus yang rakus. Setelah nabi kembali ternyata tikus tersebut sudah kaku disamping piring. Ternyata tanpa sepengetahuan nabi, daging tersebut telah diracun oleh orang kafir yang memberikan daging.
Dan diam-diam orang kafir tadi memperhatikan gerak-gerik nabi,ia heran saat nabi telah mengonsumsi daging beracun, padahal seekor tikus seketika mati di TKP. Kenapa nabi tidak …..?
Kemudian orangh kafir tersebut meminta maaf dan mengakui semua kesalahannya kepada nabi SAW. Dan dengan hidayah Allah SWT orang kafir tersebut masuk islam.
            Padahal racun mematikan telah tercampur rata dalam daging,tetapi dengan kuasa Allah nabi SAW tidak sedikitpun terganggu kesehatannya. Inilah yang saya maksud ibu,,,,,dengan basmalah insyaallah kuman atau apapun itu bisa untuk diredam. Jika Allah sudah berkehendak,nggak ada yang nggak mungkin bukan ?

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar